GROBOGANPOS.com - Tim teknis dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai memasang alat pengukuran geofisika untuk penyelidikan kandungan lithium di puluhan desa di lima kecamatan Kabupaten Grobogan.
Penyelidikan ini merupakan tindak lanjut dari studi lithium brine yang diinisiasi pada 2023 di wilayah Bledug Kuwu di Desa Kuwu Kecamatan Kradenan. Penyelidikan akan dilakukan selama 1,5 bulan mulai 28 Oktober hingga 7 Desember 2024.
“Pusat pemasangan titik awal berada di Bledug Kuwu, kemudian dilanjutkan ke beberapa titik desa yang ada di Kecamatan Kradenan, Wirosari, Gabus, Ngaringan dan Pulokulon,” ungkap Ketua Tim Bidang Mineral PSDMBP Badan Geologi Kementerian ESDM, Awaludin, kemarin.
Ada beberapa metode geofisika yang digunakan dalam pengukuran ini. Yakni ground magnetic, gravity, magnetotelluric, IP-resistivity, self-potential dan passive seismic. Dalam pengukuran masing-masing metode memiliki cara kerja yang berbeda. Namun, pada intinya cara kerjanya untuk mengirim sinyal ke bawah permukaan bumi dan menangkap kembali sinyal tersebut.
”Sekarang ini baru penyelidikan awal. Karena kami ingin mengetahui dimensi dari reservoir air garam yang terletak di bawah permukaan. Karena itu, digunakan metode geofisika,” terang Awaludin.
Selain itu, tim juga menginventarisasi sumber-sumber air garam lainnya yang berada di permukaan. Nantinya, hasil dari data metode geofisika tersebut akan diolah dan diinterpretasikan bersama dengan mitra. Dalam kegiatan ini, Tim Bidang Mineral PSDMBP Badan Geologi Kementerian ESDM bekerjasama dengan perusahaan Prancis PT Eramet Indonesia Mining. (GP-1)